Hikmah Dibalik Wabah Covid-19
(eps. Perjuangan magang)
~ Oleh Igoy
Wabah ini justru membawa hikmah luar biasa. Dari sisi ekosistem lingkungan dan alam, langit kembali menjadi biru, aliran sungai kembali jernih karena berkurangnya polusi udara dan sampah limbah akibat pabrik-pabrik berhenti beroperasi. "Pantai menjadi bersih dari sampah plastik. Ikan berenang gembira karena tak lagi diganggu kapal pesiar mewah. Burung terdengar bersahutan karena jalan raya tak lagi brisik dengan suara knalpot dan klakson. Keluarga yang selama ini tak pernah lagi duduk makan bersama dan saat bertemu biasanya hanya uang dan kerja yang dibahas, kini lebih banyak berkumpul di rumah beribadah dan beraktivitas bersama keluarga," ungkapnya.
Menurutnya, jika ada sementara pihak yang protes kenapa masjid ditutup dan kemudian muncul teori-teori konspirasi, sebenarnya mereka lupa bahwa pusat perjudian di Las Vegas Amerika dan Singapura juga tutup. Semua bar dan club di New York, Paris, dan London tutup. Tempat prostitusi di Jerman Belanda dan Rusia juga tutup. Semua kemaksiatan berhenti seketika akibat Corona. "Bukan karena takbir atau pentungan," tegasnya. Di saat manusia terkapar karena terpapar Corona, lanjutnya, perlahan alam semesta menemukan kembali harmoninya. Kita pun bertanya inikah musibah atau anugerah? Inikah bencana atau rencana Allah? Inikah aib kemanusiaan atau inikah sebuah proses alam ghaib untuk memanusiakan kembali kemanusiaan kita? Inikah azab atau inikah cara Allah yang sedang mengajarkan manusia pada semesta? Inikah misteri atau inikah solusi? Gus Nadir pun mengutip ayat Q.S. Al-Baqarah: 286 yang berbunyi: "Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya". "Terima kasih ya Allah, Engkau turunkan wabah Corona ini, artinya Engkau percaya kami akan sanggup menjalani dan menghadapinya. Terima kasih atas kepercayaan Engkau ya Allah, kami pun percaya bahwa wabah corona ini tidak akan membebani kami di luar batas kesanggupan kami. Karena itulah janjimu," ungkapnya.
Mengutip Syekh Ibnu Athaillah, Gus Nadir menegaskan bahwa boleh jadi seseorang akan mendapatkan pengalaman batin dalam penderitaan, saat ia tak bisa mendapatkannya dalam puasanya dan shalatnya. Pengalaman batin saat diuji adalah cara Allah untuk menarik manusia lebih dekat lagi kepadaNya. Bukan hanya dalam keadaan saat beribadah saja, tapi juga saat mengalami kerugian dan musibah. "Bermacam ujian itu hakikatnya adalah hamparan pemberian. Datangnya cobaan tak hanya meniscayakan kesabaran, tapi juga syukur. Karena di balik syukur itu ada karunia yang hendak diberikan Allah," katanya mengutip maqalah Syekh Ibnu Athaillah. Menurutnya, Allah sangat komplit dan menyeluruh. Tidak akan dikabulkan doa seseorang sampai Allah minta ia persiapkan dulu hal-hal kecil maupun prasarana dan sarananya. Sehingga ia mampu dan sukses menjalani apa yang dipanjatkan kepadanya. Setelah doa terkabul kelak lanjutnya, kita tidak akan dibiarkan Allah untuk menjalaninya sendirian. Tidak akan dilepaskannya kita begitu saja oleh Allah SWT. Semua titik kecil yang berserakan akan dihimpunkannya menjadi sebuah aksara "Kun Fayakun" untuk manusia. "Innama Amruhu Idza Arada Syaian An Yaqula Lahu Kun Fayakun. (Sesungguhnya urusannya-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, Jadilah, Maka jadilah ia," pungkasnya mengutip QS. Yasin : 82.
Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/118911/hikmah-di-balik-wabah-covid-19-menurut-gus-nadir
Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/118911/hikmah-di-balik-wabah-covid-19-menurut-gus-nadir
Selain itu tentunya dampak negatifnya ada, setelah kita mengetahui dampak positif corona, pada kenyataannya bukan hanya ekonomi saja corona berdampak pada aktivitas belajar ... khususnya saya...
Bahkan ada berita yaitu :
DiTasikmalaya
SMKN 2 Tasikmalaya terpaksa menunda program magang empat siswanya ke Jepang, menyusul wabah virus Corona yang juga ditemukan di negeri Sakura itu. Bahkan 115 siswa lainnya yang akan berangkat Juli nanti juga terancam batal.
"Saat ini ada empat siswa mekatronik yang ditahan keberangkatannya ke Jepang untuk magang 10 bulan," ujar Wawan, Kepala SMKN 2 Tasikmalaya, Rabu (29/1/2020).
Wawan berharap wabah virus Corona bisa segera diatasi. Apabila hingga pertengahan tahun masih ramai, ia pun akan membatalkan keberangkatan ratusan siswanya magang ke Jepang.
"Sebanyak 115 siswa sedang disiapkan berangkat magang ke Jepang Juli. Semoga sudah kondusif nanti, kalau masih ada wabah orona kita tidak akan berangkatkan," ujar Wawan.
"Saat ini ada empat siswa mekatronik yang ditahan keberangkatannya ke Jepang untuk magang 10 bulan," ujar Wawan, Kepala SMKN 2 Tasikmalaya, Rabu (29/1/2020).
Wawan berharap wabah virus Corona bisa segera diatasi. Apabila hingga pertengahan tahun masih ramai, ia pun akan membatalkan keberangkatan ratusan siswanya magang ke Jepang.
"Sebanyak 115 siswa sedang disiapkan berangkat magang ke Jepang Juli. Semoga sudah kondusif nanti, kalau masih ada wabah orona kita tidak akan berangkatkan," ujar Wawan.
Sementara itu Sekretaris Kepala Sekolah SMKN 2 Tasikmalaya Tresna Respati saat ini ada lima alumni SMKN 2 yang tengah kuliah dan kerja paruh waktu di Jepang.
"Totalnya ada lima yang kuliah sambil kerja di Jepang, lulusan SMKN 2 Tasikmalaya yah, pas ada wabah corona kita selalu pantau anak-anak ini," katanya.
Salah satunya keluarga mahasiswa di Jepang, mengaku khawatir dengan kondisi anaknya.
"Anak saya kuliah di jepang sambil kerja paruh waktu, anak saya ini sehat kondisinya tapi khawatir saya pak, kalau ditelepon katanya suka pakai masker." ujar Dedeh, ibu kandung Agus Muhammadin, mahasiswa di Jepang saat ditemui di Rumahnya, Rabu (29/1/2020).
"Totalnya ada lima yang kuliah sambil kerja di Jepang, lulusan SMKN 2 Tasikmalaya yah, pas ada wabah corona kita selalu pantau anak-anak ini," katanya.
Salah satunya keluarga mahasiswa di Jepang, mengaku khawatir dengan kondisi anaknya.
"Anak saya kuliah di jepang sambil kerja paruh waktu, anak saya ini sehat kondisinya tapi khawatir saya pak, kalau ditelepon katanya suka pakai masker." ujar Dedeh, ibu kandung Agus Muhammadin, mahasiswa di Jepang saat ditemui di Rumahnya, Rabu (29/1/2020).
Meski khawatir terjangkit, namun keluarga enggan menyuruh anaknya pulang sebelum menyelesaikan pendidikan. "Khawatir sih yah saya tapi serahkan ke pemerintah semoga dilindungi di sana. Enggak akan disuruh balik ke sini sebelum beres kuliahnya," ujar Ayah Agus, Uteng, menambahkan.
Nahhhhh....
Kronologi magang saya hampir seperti itu...
Sedikit Cerita inilah kisah magang saya Di Pusintek Kementerian Keuangan RI
Hahahahahahahahahahahah
Pertama tama saya ceritakan dulu, kenapa saya bisa magang dikemenkeu, tepatnya dibagian pusat informasi teknologinya (Pusintek Kementerian Keuangan).
Sungguh bangga dan senang sekali saya bisa magang diinstansi dibawah naungan pemerintahan...
Yang pada awalnya niat saya belajar.... mencari ilmu disana...
jujur saya masuk magang tanpa melalui relasi, akan tetapi saya berusaha sendiri dengan ikhtiar doa saya..
pertama kalinya saya bertemu satpamnya, resepsionisnya yang sangat luarbiasa cantiknya.. dan bagian penerima orang magang keknya, namanya mba Rita... saya yakin dia punya pribadi yang baik terlihat dari bagaimana dia melayani dan menyambut saya sebagai mahasiswa magang dari bogor, tepatnya Mahasiswa AMIK BOGOR coy,,, ga terkenal terkenal amat sih, Tapi saya bangga bisa bawa nama kampus saya di kementerian keuangan...
Ceritanya panjang.. pokoknyaaaa
Positifnya seperti demikian....
Akan tetapi neagitfnya ada, yaitu :
- Saya magang hanya dalam waktu 1 minggu 3 hari (yang harusnya magang 3 bulan pertanggal 10 maret...) haduh... sangat mengharukan sih, saya butuh ilmu......buangetttt.... padahal
tapi ya itu, ketentuan alloh mau bagaimana lagi ya huehehe. syukuri saja.
- Hari demi hariiiii..
- Disana saya magang sendiri.. saya berusaha tidak canggung... alhamdulilllah ada yang ramah ada yang cuek, ada yang kadang kadang ramah... ya tapi namanya juga retorika kehidupan.. hehe wajar.
- Saya sangat kesepian asli.... serbasalah kalo saya so asik takut.... diem aja takut disangka cuek. ya jadi saya bawa santai saja..
...
pokoknya panjang jikalau diceritakan..
kalau penasaran semua ceritanya silahkan dengerin podcastnya di spotify kalian......
yaitu di Podcast Gabudh... karyanya temen gua galih sama iwan.. dijamin terhibur kocak.. dzawin sama fiersa juga kalah dahh.... hahahahahah
Sebenernyya sih saya bingung saya jadi ngaco tadinya bilang "saya" jadi "gua" hahahaha
abisnya bingung mau sedih atau bahagia atas semua yang terjadi.
Tapi pada intinya dalam situasi apapun kita harus bisa mensyukuri.......
Dan jikalau ada tekanan ya itu adalah hal wajar dalam hidup... bisa saja tekanan tersebut membuat dirimu berkembang pesat. AAAMIIIIN... Menurut saya ya.... kalo sepaham ya syukur hahaha
Begitulah. Terimakasih sudah mendengar ilmu, informasi, pengalaman saya. semoga bermanfaat. salam perkembangan...........!
Bismillah semoga kita semua bahagia dunia dan akhirat ya. Amiiin
yang non muslim monmaaf. Fleksible saja berdoa menurut kepercayaan masing masing :-)
Semangat Hidup!






